Pantai Glagah Nan Elok Memanjakan Mata
Pantai...Dengar tentang kata pantai pasti terfikir dalam benak, pasir putih, pemandangan air, ombak, serta semilir angin menyepoi-nyepoi seluruh badan. Untuk saat ini, pantai yang terkenal di Indonesia tentu langsung menebak pantai-pantai yang ada di daerah Bali. Ya, karena pantai di Bali ini telah terkenal hingga ke mancanegara otomatis yang datang bule-bule gitu...
Sama halnya dengan yogyakarta yang terkenal juga destinasi pariwisatanya cukup banyak. Dari pusat kota (eits gak mungkin kan pantai di pusat kota djogja...) hingga ke pelosok daerah. Pantai di Yogyakarta terdapat di Kabupaten Gunungkidul (Pantai Krakal, Sundak, dll), Kabupaten Bantul (Pantai Parangtritis), Kabupaten Kulonprogo (Pantai Trisik, Congot, and the last Glagah Beach). Mari kita simak tentang all about Glagah Beach.
Pantai Glagah terletak di daerah Kabupaten Kulon Progo, pantai ini merupakan andalan utama destinasi pariwisata. Yah dapat dikatakan anak kandung dari pariwisata Kabupaten Kulon Progo. Bukan berarti yang lain di anak tirikan lho hehe... Hal ini dikarenakan dari tahun ke tahun jumlah pengunjung di Pantai Glagah selalu lebih besar dibanding dengan obyek wisata lainnya. Pantas lah kalo fasilitas di Pantai Glagah ini lebih lengkap dibanding dengan obyek wisata lainnya. Umumnya pengunjung berasal dari daerah lain serta masyarakat daerah sekitarnya. Untuk ke sana aksesnya mudah dijangkau, melalui kota Yogyakarta ke arah selatan maupun dari Kota Purworejo melalui kecamatan Purwodadi. Kondisi jalannya pun mulus sehingga memudahkan bro n sis untuk berkunjung.
Sama halnya dengan yogyakarta yang terkenal juga destinasi pariwisatanya cukup banyak. Dari pusat kota (eits gak mungkin kan pantai di pusat kota djogja...) hingga ke pelosok daerah. Pantai di Yogyakarta terdapat di Kabupaten Gunungkidul (Pantai Krakal, Sundak, dll), Kabupaten Bantul (Pantai Parangtritis), Kabupaten Kulonprogo (Pantai Trisik, Congot, and the last Glagah Beach). Mari kita simak tentang all about Glagah Beach.
Pantai Glagah terletak di daerah Kabupaten Kulon Progo, pantai ini merupakan andalan utama destinasi pariwisata. Yah dapat dikatakan anak kandung dari pariwisata Kabupaten Kulon Progo. Bukan berarti yang lain di anak tirikan lho hehe... Hal ini dikarenakan dari tahun ke tahun jumlah pengunjung di Pantai Glagah selalu lebih besar dibanding dengan obyek wisata lainnya. Pantas lah kalo fasilitas di Pantai Glagah ini lebih lengkap dibanding dengan obyek wisata lainnya. Umumnya pengunjung berasal dari daerah lain serta masyarakat daerah sekitarnya. Untuk ke sana aksesnya mudah dijangkau, melalui kota Yogyakarta ke arah selatan maupun dari Kota Purworejo melalui kecamatan Purwodadi. Kondisi jalannya pun mulus sehingga memudahkan bro n sis untuk berkunjung.
Dengan membayar tiket seharga Rp 2.000,- perak/kepala. Anda bisa bebas menikmati pemandangan alam Pantai Glagah Indah ini. Sepanjang lokasi pertama hingga beberapa ratus meter ke arah barat, anda bisa menjumpai sebuah laguna dengan aliran air yang menuju ke arah muara sungai. Laguna ini membagi kawasan pantai menjadi dua, lokasi yang masih ditumbuhi oleh beberapa tumbuhan pantai dan rerumputan dan lokasi gundukan pasir yang langsung berbatasan dengan lautan. Anda bisa menyeberang ke lokasi gundukan pasir melewati jalan penghubung yang terletak tak jauh dari muara sungai.
Selain wisata tirta, ada pula wisata lain seperti event baik olahraga maupun hanya rekreasi semata antara lain: motocross (sponsor by Cross kali hehe...), bola volley, upacara adat Merti Desa (dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan bagi penduduk Desa Glagah), upacara Labuhan dari Trah Mangkunegaran, serta lomba layang-layang. Gak hanya sampe di situ aja, di sini terdapat agrowisata juga dengan mengunjungi perkebunan Kusumo Wanadri. Di sana, anda bisa mengamati proses budidaya beragam tanaman obat mujarab, seperti buah naga dan bunga roselle. Oh ya disini, bro n sis juga bisa menyewa gethek, kano dan bebek dayung yang bisa digunakan untuk tur menyusuri laguna atau sekedar menyeberang lewat jembatan kayu menuju lokasi gundukan pasir di tepi pantai.
Bila sudah lelah berkeliling, bro n sis bisa beristirahat di gubug lesehan dalam kawasan areal perkebunan Kusumo Wanadri. Sejumlah menu makanan dan minuman eksotik pantas untuk dicoba. Anda bisa mencicipi jus buah naga yang menyegarkan dan dikenal mampu menyembuhkan beragam penyakit, atau memesan es sirup bunga roselle yang mampu melepas dahaga sekaligus menetralisir beragam jenis racun dalam tubuh.
Selain wisata tirta, ada pula wisata lain seperti event baik olahraga maupun hanya rekreasi semata antara lain: motocross (sponsor by Cross kali hehe...), bola volley, upacara adat Merti Desa (dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keselamatan bagi penduduk Desa Glagah), upacara Labuhan dari Trah Mangkunegaran, serta lomba layang-layang. Gak hanya sampe di situ aja, di sini terdapat agrowisata juga dengan mengunjungi perkebunan Kusumo Wanadri. Di sana, anda bisa mengamati proses budidaya beragam tanaman obat mujarab, seperti buah naga dan bunga roselle. Oh ya disini, bro n sis juga bisa menyewa gethek, kano dan bebek dayung yang bisa digunakan untuk tur menyusuri laguna atau sekedar menyeberang lewat jembatan kayu menuju lokasi gundukan pasir di tepi pantai.
Bila sudah lelah berkeliling, bro n sis bisa beristirahat di gubug lesehan dalam kawasan areal perkebunan Kusumo Wanadri. Sejumlah menu makanan dan minuman eksotik pantas untuk dicoba. Anda bisa mencicipi jus buah naga yang menyegarkan dan dikenal mampu menyembuhkan beragam penyakit, atau memesan es sirup bunga roselle yang mampu melepas dahaga sekaligus menetralisir beragam jenis racun dalam tubuh.
Kawasan berpasir yang notabene merupakan kawasan yang sulit ditumbuhi tanaman ini di tangan Rama Dr. Paulus Tribrata BR., M.Th., MM.berhasil disulap menjadi kawasan perkebunan yang memberikan banyak keuntungan. Rama Paulus semula adalah pembimbing atau pengelola rehabilitasi anak cacad mental dan korban napza. Ia juga Pembina kelompok marginal. Anak-anak banyak yang dibimbing dan kadang-kadang diajak menyepi (tirakat) pada waktu tengah malam.
Banyak anak-anak muda yang semula menjalani hidup sebagai preman (jambret, copet, maling, dan pemabuk) dibimbing Rama Paulus untuk menjalani hidup yang lebih baik dan bermartabat. Semula banyak yang berkeluh kesah ketika mereka diajak bertirakat karena mereka merasa bahwa waktu “operasi” mereka tersita atau hilang hanya untuk bertirakat. Namun lama kelamaan mereka mulai menikmati juga.
Pada sisi lain Rama Paulus merasa bahwa ia harus bisa memberikan pekerjaan alternatif bagi para preman yang dibimbingnya itu.Oleh karena Pantai Glagah merupakan salah satu tempat favorit untuk pelaksanaan kegiatan tirakatan itu, maka Rama Paulus pun mulai berpikir bagaimana caranya membuat tanah pasir pantai yang luas bisa dimanfaatkan. Akhirnya setelah melalui penelitian dan pengamatan yang cukup mendalam, Rama Paulus mencoba mengubah tanah pantai itu menjadi tanah yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan kegiatan produktif lainnya. Kebetulan juga waktu itu Rama Paulus dan anak bimbingannya telah cukup lama berinteraksi dengan warga sekitar, maka Rama Paulus pun ditawari tanah di Pantai Glagah oleh warga setempat. Rama paulus pun berminat menyewa tanah di Pantai Glagah ini. apa yang digagas oleh Rama Paulus mendapatkan respons positif dari Bupati Kulon Progo dan aparat setempat. Mulailah Rama Paulus mencoba menanami tanah pasir nan gersang ini dengan jenis tanaman Buah Naga. Hal itu dilakukannya pada tahun 2003. Ternyata hasilnya memuaskan. Uap garam dan terisk matahari di pantai ini justru memberikan dampak positif bagi rasa Buah Naga, yakni rasa buah yang dihasilkannya menjadi lebih manis dibandingkan Buah Naga yang dihasilkan di dataran tinggi. Selain itu, Buah Naga yang dihasilkan di kawasan pantai juga lebih kering (tidak melimpah air buahnya) sehingga juga lebih tahan lama (awet).
Banyak anak-anak muda yang semula menjalani hidup sebagai preman (jambret, copet, maling, dan pemabuk) dibimbing Rama Paulus untuk menjalani hidup yang lebih baik dan bermartabat. Semula banyak yang berkeluh kesah ketika mereka diajak bertirakat karena mereka merasa bahwa waktu “operasi” mereka tersita atau hilang hanya untuk bertirakat. Namun lama kelamaan mereka mulai menikmati juga.
Pada sisi lain Rama Paulus merasa bahwa ia harus bisa memberikan pekerjaan alternatif bagi para preman yang dibimbingnya itu.Oleh karena Pantai Glagah merupakan salah satu tempat favorit untuk pelaksanaan kegiatan tirakatan itu, maka Rama Paulus pun mulai berpikir bagaimana caranya membuat tanah pasir pantai yang luas bisa dimanfaatkan. Akhirnya setelah melalui penelitian dan pengamatan yang cukup mendalam, Rama Paulus mencoba mengubah tanah pantai itu menjadi tanah yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan kegiatan produktif lainnya. Kebetulan juga waktu itu Rama Paulus dan anak bimbingannya telah cukup lama berinteraksi dengan warga sekitar, maka Rama Paulus pun ditawari tanah di Pantai Glagah oleh warga setempat. Rama paulus pun berminat menyewa tanah di Pantai Glagah ini. apa yang digagas oleh Rama Paulus mendapatkan respons positif dari Bupati Kulon Progo dan aparat setempat. Mulailah Rama Paulus mencoba menanami tanah pasir nan gersang ini dengan jenis tanaman Buah Naga. Hal itu dilakukannya pada tahun 2003. Ternyata hasilnya memuaskan. Uap garam dan terisk matahari di pantai ini justru memberikan dampak positif bagi rasa Buah Naga, yakni rasa buah yang dihasilkannya menjadi lebih manis dibandingkan Buah Naga yang dihasilkan di dataran tinggi. Selain itu, Buah Naga yang dihasilkan di kawasan pantai juga lebih kering (tidak melimpah air buahnya) sehingga juga lebih tahan lama (awet).
Harga buah naga nya berkisar 25rb - 30rb / kg tergantung dari jenisnya. Ada jenis Buah Naga Daging Merah (ada 6 jenis), Buah Naga Daging Putih, Buah Naga Kulit Kuning Daging Putih, dan Buah Naga Daging Hitam. Nah untuk itu jangan ragu untuk berkunjung ke Pantai Glagah Indah Kulon Progo ini. Visit Kulon Progo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar